|
---|
Tuesday, June 29, 2010
Secara geografis Kota Bau-Bau terletak di bagian Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara dengan posisi koordinat sekitar 0,5015’ hingga 050 32’ Lintang Selatan dan 122046, Bujur Timur. Kota Bau-Bau berada di Pulau Buton, dan tepat terletak di Selat Buton dengan Pelabuhan Utama menghadap Utara. Di kawasan selat inilah aktivitas lalu lintas perairan baik nasional, regional maupun lokal sangat intensif.
lokasi:
Secara fisik, Kota Bau-Bau terletak di Pulau Buton, tepatnya di Selat Buton yang mempunyai aktivitas kelautan yang sangat tinggi batas-batas administrasi, Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton, Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Batauga Kabupaten Buton dan Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Buton.
1. Kecamatan Wolio terdiri atas 7 kelurahan yang meliputi Kelurahan Bataraguru, Tomba, Wale, Batulo, Wangkanapi, Kadolokatapi dan Bukit Wolio Indah.
2. Kecamatan Betoambari terdiri atas 5 kelurahan yang meliputi Sulaa, Waborobo, Lipu, Katobengke dan Labalawa.
3. Kecamatan Bungi terdiri atas 8 kelurahan yang meliputi Kelurahan Lowu-Lowu, Kolese, Kalia-lia, Ngkaring-Ngkari, Kampeonaho, Liabuku, Waliabuku dan Palabusa.
4. Kecamatan Sorawolio terdiri atas 4 kelurahan yang meliputi Kelurahan Kaisabu Baru, Karya Baru, Bugi, dan Gonda Baru.
5. Kecamatan Murhum terdiri atas 11 kelurahan yang meliputi Kelurahan Baadia, Melai, Wajo, Lamangga, Tanganapada, Bone-Bone, Tarafu, Wameo, Kaobula, Lanto dan Nganganaumala.
6. Kecamatan Kokalukuna terdiri atas 6 kelurahan yang meliputi Kelurahan Waruruma, Lakologou, Liwuto, Sukanaeyo, Kadolomoko dan Kadolo.
Karakteristik Wilayah Kota Bau-Bau untuk wilayah utara cenderung subur dan bisa dimanfaatkan sebagai wilayah pengembangan pertanian dalam arti luas, yaitu meliputi wilayah Kecamatan Bungi, Sorawolio, sebagian Kecamatan Wolio dan Betoambari. Wilayah selatan cenderung kurang subur diperuntukan bagi pengembangan perumahan dan fasilitas pemerintahan. Sementara wilayah pesisir untuk pengembangan sosial ekonomi masyarakat.Keadaan iklim Kota Bau-Bau pada umumnya hampir sama dengan wilayah lain di Sulawesi yang mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau dengan suhu udara berkisar 200 C – 330 C. Musim hujan terbanyak terjadi pada bulan Desember dan Maret, dimana angin barat yang bertiup dari Asia dan Samudra Pasifik mengandung banyak uap air. Sementara musim kemarau terjadi mulai bulan Mei sampai bulan Oktober, dimana angin timur yang bertiup dari Australia kurang mengandung uap air.
Wilayah Kota Bau-Bau memiliki dua sungai utama yang memiliki potensi sebagai sumber tenaga listrik, irigasi dan kebutuhan rumah tangga masyarakat Kota Bau-Bau. Yang pertama adalah Sungai Bau-Bau yang melintas dalam kota. Sungai ini membagi wilayah Kecamatan Wolio dan Betoambari yang bermuara di Selat Buton. Yang kedua adalah Sungai Bungi yang merupakan sumber air bersih PDAM. Selain kedua sungai tersebut di atas, juga terdapat sumber air lainnya seperti: mata air Kaongke-Ongkea, mata air Wamembe, mata air Bungi dan mata air Koba.
pantai nirwana:
Dengan airnya tiga warna serta kondisi ombak yang tenang, Pantai ini dilengkapi dengan gazebo serta makanan dan minuman yang memberikan kepuasan tersendiri untuk berwisata bersama keluarga dan rekan anda. Selain memancing anda dapat pula menikmati olahraga menyelam, berenang, volly pantai serta olahraga lainnya sambil menikmati deburan ombak dan hamparan pasir putih. Pantai ini terletak di Kelurahan Sulaa Kecamatan Betoambari 10 Km dari Pusat Kota Bau-Bau dan untuk mencapai lokasi ini sangatlah mudah sekitar 10-15 menit dengan kendaraan darat.
benteng buton:
Benteng Buton bagi yang doyan foto foto dimari nih
Pekakande-Kandea:
ikon:
Tari Galangi:
Perahu Naga:
Atraksi Perahu Naga merupakan wujud kebersamaan masyarakat Kota Bau-Bau yang mencerminkan jati diri sebagai pelaut sejati. Kegiatan ini biasanya dilaksanakan pada acara-acara tertentu seperti HUT RI, HUT Kota Bau-Bau serta kegiatan olahraga lainnya.
Labels: Pengetahuan