RECENT POST

Wednesday, April 6, 2011

Untuk memastikan efektivitas air dingin dan panas dalam mengurangi rasa haus, telah dilakukan percobaan terhadap 10 orang subjek yang diminta berolahraga dalam ruangan dengan suhu udara sekitar 30oC selama 30 menit. Dalam keadaan haus, kepada mereka secara serentak diberikan minum air dingin kepada 5 orang subjek dan air panas kepada 5 orang yang lain.

http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQojY6IvLyvtcc3pVejGhiF8---r4nq-mqKCysP8faDOniNbR8QzA
Selang waktu 10 menit kemudian, 1 di antara 5 orang yang mendapatkan air dingin menyatakan masih haus. Sementara mereka yang mendapatkan air panas, semuanya menyatakan masih haus. Ini berarti, air dingin membantu menghilangkan rasa haus lebih cepat. Mengapa demikian?

Kenyataan ini didasarkan oleh keadaan dimana air pada selang waktu dikonsumsi hingga diserap tubuh akan menyesuaikan suhunya terhadap suhu tubuh dengan menyerap atau memberi kalor bagi sekelilingnya. Air dingin akan menyerap kalor (panas) dari bagiantubuh yang dilewati, termasuk kerongkongan, sehingga terasa lebih menyejukkan. Satu lagi fenomena yang patut diketahui bahwa air dingin lebih cepat melewati lambung dan masuk ke usus. Sementara itu, air panas tertahan di lambung. Padahal, air akan diserap ke dalam tubuh melalui usus. Itu sebabnya, mungkin kebutuhan tubuh akan air lebih cepat tercukupi oleh air dingin.© haxims.blogspot.com

Akan tetapi, mengapa orang tua kita seringkali tidak menyarankan untuk meminum minuman dingin? Air dingin dengan penyerapan begitu cepat sering menimbulkan rangsangan yang sangat kuatdan mendadak bagi pencernaan. Pada orang-orang dengan pencernaan kurang sehat dapat menyebabkan sakit perut, bahkan diare.
Oleh karena itu, bila ingin air dapat cepat diserap tubuh, minumlah minuman dingin. Namun, bila ingin menghangatkan perut dan menenangkan pencernaan, minumlah minuman hangat. Minuman hangat atau dingin, sebaiknya disesuaikan dengan kondisi tubuh.

0 Comments:

Post a Comment



 

blogger templates | Make Money Online