|
---|
Tuesday, February 15, 2011
Gelombang demokratisasi melanda dunia Arab. Tergulingnya pemerintahan Ben Ali di Tunisia, lalu Hosni Mubarak di Mesir jadi inspirasi para demonstran di Iran, Yaman dan Bahrain. Bentrok aparat keamanan dan para pemrotes tak bisa dihindari. Korban jiwa pun jatuh.© haxims.blogspot.com
Di Bahrain, seorang demonstran berusia 27 tahun, Ali Abdulhadi Mushaima, tewas Senin 14 Februari 2011 malam. Ia ditembak saat berdemonstrasi menuntut penegakan hak asasi manusia di Desa Nabeel Rajab, di dekat Manama. Demikian ujar Kepala Pusat HAM Bahrain, Nabeel Rajab, seperti dimuat CNN, Selasa 15 Februari 2011.
Sementara dalam situs Kementerian Dalam Negeri Bahrain, Mendagri Letnan Jenderal Shaikh Rashid bin Abdullah Al Khalifa mengucapkan bela sungkawa dan simpati pada keluarga Mushaima.
Mendagri juga berjanji akan melakukan investigasi mencari tahu mengapa senjata api digunakan melawan para demonstran.
Kematian Mushaima bukan akhir dari kekerasan terhadap para demonstran. Bentrok kembali pecah saat aparat keamanan menembakkan gas air mata dan senapan angin ke arah ribuan pelayat Mushaima.
Seperti dimuat AP, Selasa, staf Salmaniya Medical Complex mengatakan, seorang pria berusia 31 tahun tewas terkena tembakan senapan angin di parkiran rumah sakit, belum jelas identitas pria yang tewas itu. Petugas itu berdalih tak berwenang menyampaikan keterangan kepada pers.
Setelah bentrokan, polisi anti huru hara akhirnya menarik diri, dan membiarkan iring-iringan pemakaman Mushaima berangkat dari rumah sakit.
Kelompok demonstran Bahrain mengaku tak bermaksud menggulingkan pemerintahan monarki yang berkuasa. Namun, menuntut kebebasan politik dan perubahan besar negara itu.
Sementara di Iran, jalanan Kota Teheran hari ini nyaris kosong pasca demonstrasi ribuan orang kemarin.
Demo berakhir bentrok setelah aparat menembakkan gas air mata, peluru karet, dan mengejar para demonstran. Dilaporkan, satu orang tewas dan beberapa lainnya luka parah akibat tertembak.
Sumber : http://dunia.vivanews.com/news/read/...ban-jiwa-jatuh
Labels: berita
0 Comments:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)