|
---|
Thursday, January 27, 2011
Pernah mengalami kejadian ini? Anda sedang berjalan-jalan santai di sebuah mall. Lalu seorang wanita berpenampilan menarik atau pria perlente lengkap dengan dasi langsung menyerahkan ke tangan Anda sebuah paket hadiah.
"Selamat. Hari ini Anda mendapat hadiah ini gratis, jika Anda bersedia mendengarkan presentasi kami tentang produk dari perusahaan kami," biasanya demikian mereka berusaha menarik.
Ini memang cuma salah satu cara penjualan yang dengan mudah bisa ditemukan di beberapa tempat. Tak jadi masalah jika Anda kemudian tertarik untuk membeli apapun benda yang mereka tawarkan.
Tapi jika Anda tidak sedang membutuhkan apa yang mereka tawarkan, dan mereka dengan agresif tetap mendesak untuk membeli, hingga tahap menjengkelkan apa yang bisa Anda lakukan? Berikut caranya:
1. Abaikan. Cukup ucapan terima kasih dan berikan senyum. Hargai mereka juga sebagai manusia yang punya hak untuk menjalankan profesi.
2. Bersikap asertif atau tegas. Jangan memberi harapan atau respon apapun. Tanpa nada kasar katakan 'ya' atau 'tidak' dengan bahasa tubuh yang sesuai. Meski Anda mengatakan 'tidak' jika bahasa tubuh Anda menyiratkan 'mungkin saya tertarik' buat mereka Anda akan tetap menjadi pembeli potensial untuk dikejar.© haxims.blogspot.com
3. Jika tertarik tapi belum memutuskan membeli, waspadai beberapa daya tarik yang membuat Anda sungkan untuk tidak jadi membeli. Perhatikan di toko perhiasan, handphone atau kacamata biasanya Anda akan disediakan air mineral, teh dalam kemasan atau permen sementara melihat barang atau tawar menawar. Jika Anda orang yang tak pedulian memang tak jadi masalah. Tapi jika Anda orang yang mudah sungkan, sebaiknya tidak mengambil sajian ini, agar tidak ada beban mental saat terpaksa meninggalkan tempat tersebut.
3. Ketahui produk dan cari informasi tentang produk yang ditawarkan atau hendak Anda beli. Cari second opinion, jika perlu. Intinya jangan membuat keputusan instan. Waspadai dan pahami jika para mereka memberi penekanan pada pentingnya membeli sekarang juga.
4. Dengarkan kata hati Anda. Waspadai penawaran barang yang terlalu bagus, terlalu menguntungkan, dan Anda tak akan rugi. Waspadai pemberian hadiah gratis, mulailah cepat berhitung, apakah hadiah yang diberikan memang Anda butuhkan? Apakah untuk mendapatkan hadiah itu Anda harus membeli barang lain yang mungkin juga tidak Anda butuhkan? Wajarkan jika barang yang harus dibeli untuk mendapatkan hadiah bernilai jauh lebih tinggi dari hadiah yang diberikan? Gali informasi sedetil mungkin. Jika ada sedikit saja ketidak logisan dalam penawaran mereka segera tinggalkan.
5. Jika penawaran dilakukan via telepon, tetap waspada dengan kembali pada pemikiran apakah Anda membutuhkan barang yang ditawarkan. Jika Anda masih ragu, gali informasi sebanyak-banyaknya sebelum memutuskan untuk bertemu muka. Jika Anda tidak tertarik, segera putuskan hubungan telepon dengan sopan. Cara ini lebih baik dari pada Anda sudah terlanjur bertemu tapi tidak jadi membeli barang yang ditawarkan.
"Selamat. Hari ini Anda mendapat hadiah ini gratis, jika Anda bersedia mendengarkan presentasi kami tentang produk dari perusahaan kami," biasanya demikian mereka berusaha menarik.
Ini memang cuma salah satu cara penjualan yang dengan mudah bisa ditemukan di beberapa tempat. Tak jadi masalah jika Anda kemudian tertarik untuk membeli apapun benda yang mereka tawarkan.
Tapi jika Anda tidak sedang membutuhkan apa yang mereka tawarkan, dan mereka dengan agresif tetap mendesak untuk membeli, hingga tahap menjengkelkan apa yang bisa Anda lakukan? Berikut caranya:
1. Abaikan. Cukup ucapan terima kasih dan berikan senyum. Hargai mereka juga sebagai manusia yang punya hak untuk menjalankan profesi.
2. Bersikap asertif atau tegas. Jangan memberi harapan atau respon apapun. Tanpa nada kasar katakan 'ya' atau 'tidak' dengan bahasa tubuh yang sesuai. Meski Anda mengatakan 'tidak' jika bahasa tubuh Anda menyiratkan 'mungkin saya tertarik' buat mereka Anda akan tetap menjadi pembeli potensial untuk dikejar.© haxims.blogspot.com
3. Jika tertarik tapi belum memutuskan membeli, waspadai beberapa daya tarik yang membuat Anda sungkan untuk tidak jadi membeli. Perhatikan di toko perhiasan, handphone atau kacamata biasanya Anda akan disediakan air mineral, teh dalam kemasan atau permen sementara melihat barang atau tawar menawar. Jika Anda orang yang tak pedulian memang tak jadi masalah. Tapi jika Anda orang yang mudah sungkan, sebaiknya tidak mengambil sajian ini, agar tidak ada beban mental saat terpaksa meninggalkan tempat tersebut.
3. Ketahui produk dan cari informasi tentang produk yang ditawarkan atau hendak Anda beli. Cari second opinion, jika perlu. Intinya jangan membuat keputusan instan. Waspadai dan pahami jika para mereka memberi penekanan pada pentingnya membeli sekarang juga.
4. Dengarkan kata hati Anda. Waspadai penawaran barang yang terlalu bagus, terlalu menguntungkan, dan Anda tak akan rugi. Waspadai pemberian hadiah gratis, mulailah cepat berhitung, apakah hadiah yang diberikan memang Anda butuhkan? Apakah untuk mendapatkan hadiah itu Anda harus membeli barang lain yang mungkin juga tidak Anda butuhkan? Wajarkan jika barang yang harus dibeli untuk mendapatkan hadiah bernilai jauh lebih tinggi dari hadiah yang diberikan? Gali informasi sedetil mungkin. Jika ada sedikit saja ketidak logisan dalam penawaran mereka segera tinggalkan.
5. Jika penawaran dilakukan via telepon, tetap waspada dengan kembali pada pemikiran apakah Anda membutuhkan barang yang ditawarkan. Jika Anda masih ragu, gali informasi sebanyak-banyaknya sebelum memutuskan untuk bertemu muka. Jika Anda tidak tertarik, segera putuskan hubungan telepon dengan sopan. Cara ini lebih baik dari pada Anda sudah terlanjur bertemu tapi tidak jadi membeli barang yang ditawarkan.
Labels: Tips n Trik
0 Comments:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)